Pornografi (dari bahasa Yunani πορνογραφία pornographia — secara harafiah tulisan tentang atau gambar tentang pelacur) (kadang kala juga disingkat menjadi "porn," "pr0n," atau "porno")
adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia secara
terbuka (eksplisit) dengan tujuan membangkitkan birahi (gairah seksual).
Pornografi berbeda dari erotika. Dapat dikatakan, pornografi adalah
bentuk ekstrem/vulgar dari erotika. Erotika sendiri adalah penjabaran
fisik dari konsep-konsep erotisme. Kalangan industri pornografi kerap
kali menggunakan istilah erotika dengan motif eufemisme namun
mengakibatkan kekacauan pemahaman di kalangan masyarakat umum.
Pornografi
dapat menggunakan berbagai media — teks tertulis maupun lisan,
foto-foto, ukiran, gambar, gambar bergerak (termasuk animasi), dan suara
seperti misalnya suara orang yang bernapas tersengal-sengal. Film porno
menggabungkan gambar yang bergerak, teks erotik yang diucapkan dan/atau
suara-suara erotik lainnya, sementara majalah seringkali menggabungkan
foto dan teks tertulis. Novel dan cerita pendek menyajikan teks
tertulis, kadang-kadang dengan ilustrasi. Suatu pertunjukan hidup pun
dapat disebut porno.
Istilah
Dalam pengertian aslinya, pornografi secara harfiah berarti "tulisan tentang pelacur", dari akar kata Yunani klasik "πορνη" (porne) dan "γραφειν" (graphein).
Mulanya adalah sebuah eufemisme dan secara harafiah berarti '(sesuatu
yang) dijual.' Kata ini berasal dari dari istilah Yunani untuk
orang-orang yang mencatat "pornoai", atau pelacur-pelacur terkenal atau
yang mempunyai kecakapan tertentu dari Yunani kuno. Pada masa modern,
istilah ini diambil oleh para ilmuwan sosial untuk menggambarkan
pekerjaan orang-orang seperti Nicholas Restif dan William Acton, yang
pada abad ke-18 dan 19 menerbitkan risalat-risalat yang mempelajari
pelacuran dan mengajukan usul-usul untuk mengaturnya. Istilah ini tetap
digunakan dengan makna ini dalam Oxford English Dictionary hingga
1905.
Belakangan istilah digunakan untuk publikasi segala
sesuatu yang bersifat seksual, khususnya yang dianggap berselera
rendah atau tidak bermoral, apabila pembuatan, penyajian atau konsumsi
bahan tersebut dimaksudkan hanya untuk membangkitkan rangsangan
seksual. Sekarang istilah ini digunakan untuk merujuk secara seksual
segala jenis bahan tertulis maupun grafis. Istilah "pornografi"
seringkali mengandung konotasi negatif dan bernilai seni yang rendahan,
dibandingkan dengan erotika yang sifatnya lebih terhormat. Istilah
eufemistis seperti misalnya film dewasa dan video dewasa biasanya lebih
disukai oleh kalangan yang memproduksi materi-materi ini.
Meskipun
demikian, definisi pornografi sangat subyektif sifatnya. Karya-karya
yang umumnya diakui sebagai seni seperti misalnya patung "Daud" karya
Michelangelo dianggap porno oleh sebagian pihak.
Kadang-kadang
orang juga membedakan antara pornografi ringan dengan pornografi berat.
Pornografi ringan umumnya merujuk kepada bahan-bahan yang menampilkan
ketelanjangan, adegan-adegan yang secara sugestif bersifat seksual,
atau menirukan adegan seks, sementara pornografi berat mengandung
gambar-gambar alat kelamin dalam keadaan terangsang dan kegiatan seksual
termasuk penetrasi. Di dalam industrinya sendiri dilakukan klasifikasi
lebih jauh secara informal. Pembedaan-pembedaan ini mungkin tampaknya
tidak berarti bagi banyak orang, namun definisi hukum yang tidak pasti
dan standar yang berbeda-beda pada penyalur-penyalur yang berbeda pula
menyebabkan produser membuat pengambilan gambar dan penyuntingannya
dengan cara yang berbeda-beda pula. Mereka pun terlebih dulu
mengkonsultasikan film-film mereka dalam versi yang berbeda-beda kepada
tim hukum mereka.
Di beberapa wilayah hukum di Amerika
penampilan gambar atau film tentang orang yang sedang membuang hajat
ikut dimasukkan dalam definisi pornografi.
Sejarah
Pornografi
mempunyai sejarah yang panjang. Karya seni yang secara seksual
bersifat sugestif dan eksplisit sama tuanya dengan karya seni yang
menampilkan gambar-gambar yang lainnya. Foto-foto yang eksplisit muncul
tak lama setelah ditemukannya fotografi. Karya-karya film yang paling
tuapun sudah menampilkan gambar-gambar telanjang maupun gambaran
lainnya yang secara seksual bersifat eksplisit.
Manusia
telanjang dan aktivitas-aktivitas seksual ditampilkan dalam sejumlah
karya seni paleolitik (mis. patung Venus), namun tidak jelas apakah
tujuannya adalah membangkitkan rangsangan seksual. Sebaliknya,
gambar-gambar itu mungkin mempunyai makna spiritual. Ada sejumlah
lukisan porno di tembok-tembok reruntuhan bangunan Romawi di Pompeii.
Salah satu contoh yang menonjol adalah gambar tentang sebuah bordil
yang mengiklankan berbagai pelayanan seksual di dinding di atas
masing-masing pintu. Di Pompeii orang pun dapat menjumpai gambaran zakar
dan buah zakar yang ditoreh di sisi jalan, menunjukkan jalan ke
wilayah pelacuran dan hiburan, untuk menunjukkan jalan kepada para
pengunjung. Para arkeolog di Jerman melaporkan pada April 2005 bahwa
mereka telah menemukan apa yang mereka yakini sebagai sebuah gambaran
tentang adegan porno yang berusia 7.200 tahun yang melukiskan seorang
laki-laki yang sedang membungkuk di atas seorang perempuan dalam cara
yang memberikan kesan suatu hubungan seksual. Gambaran laki-laki itu
diberi nama Adonis von Zschernitz.
Buku-buku komik porno yang dikenal sebagai kitab suci Tijuana mulai muncul di AS pada tahun 1920-an.
Pada paruh kedua abad ke-20, pornografi di Amerika Serikat berkembang dari apa yang disebut "majalah pria" seperti Playboy dan Modern Man
pada 1950-an. Majalah-majalah ini menampilkan perempuan yang telanjang
atau setengah telanjang perempuan, kadang-kadang seolah-olah sedang
melakukan masturbasi, meskipun alat kelamin mereka ataupun
bagian-bagiannya tidak benar-benar diperlihatkan. Namun pada akhir
1960-an, majalah-majalah ini, yang pada masa itu juga termasuk majalah Penthouse,
mulai menampilkan gambar-gambar yang lebih eksplisit, dan pada akhirnya
pada 1990-an, menampilkan penetrasi seksual, lesbianisme dan
homoseksualitas, seks kelompok, masturbasi, dan fetishes.
Film-film porno juga hampir sama usianya dengan media itu sendiri. Menurut buku Patrick Robertson, Film Facts, "film porno yang paling awal, yang dapat diketahui tanggal pembuatannya adalah A L'Ecu d'Or ou la bonne auberge",
yang dibuat di Prancis pada 1908. Jalan ceritanya menggambarkan
seorang tentara yang kelelahan yang menjalin hubungan dengan seorang
perempuan pelayan di sebuah penginapan. El Satario dari
Argentina mungkin malah lebih tua lagi. Film ini kemungkinan dibuat
antara 1907 dan 1912. Robertson mencatat bahwa "film-film porno tertua
yang masih ada tersimpan dalam Kinsey Collection di Amerika. Sebuah film
menunjukkan bagaimana konvensi-konvensi porno mula-mula ditetapkan.
Film Jerman Am Abend (sekitar 1910) adalah, demikian tulis
Robertson, "sebuah film pendek sepuluh menit yang dimulai dengan
seorang perempuan yang memuaskan dirinya sendiri di kamarnya dan
kemudian beralih dengan menampilkan dirinya sedang berhubungan seks
dengan seorang laki-laki, melakukan fellatio dan penetrasi anal."
Banyak
film porno seperti itu yang dibuat dalam dasawarsa-dasawarsa
berikutnya, namun karena sifat pembuatannya dan distribusinya yang
biasanya sembunyi-sembunyi, keterangan dari film-film seperti itu
seringkali sulit diperoleh.
Mona (juga dikenal sebagai Mona the Virgin Nymph),
sebuah film 59-menit 1970 umumnya diakui sebagai film porno pertama
yang eksplisit dan mempunyai plot, yang diedarkan di bioskop-bioskop di
AS. Film ini dibintangi oleh Bill Osco dan Howard Ziehm, yang kemudian
membuat film porno berat (atau ringan, tergantung versi yang
diedarkan), dengan anggaran yang relatif tinggi, yaitu film Flesh Gordon.
Film tahun 1971 The Boys in the Sand
dapat disebutkan sebagai yang "pertama" dalam sejumlah hal yang
menyangkut pornografi. Film ini umumnya dianggap sebagai film pertama
yang menggambarkan adegan porno homoseksual. Film ini juga merupakan
film porno pertama yang mencantumkan nama-nama pemain dan krunya di
layar (meskipun umumnya menggunakan nama samaran). Ini juga film porno
pertama yang membuat parodi terhadap judul film biasa (judul film ini The Boys in the Band). Dan ini adalah film porno kelas X pertama yang dibuat tinjauannya oleh New York Times.
Teknologi dan pornografi
Pornografi
yang diedarkan secara massal sama tuanya dengan mesin cetak sendiri.
Hampir bersamaan dengan penemuan fotografi, teknik ini pun digunakan
untuk membuat foto-foto porno. Bahkan sebagian orang mengatakan bahwa
pornografi telah menjadi kekuatan yang mendorong yang mendorong
teknologi dari mesin cetak, melalui fotografi (foto dan gambar hidup)
hingga video, TV satelit dan internet. Seruan-seruan untuk mengatur atau
melarang teknologi-teknologi ini telah sering menyebutkan pornografi
sebagai dasar keprihatinannya.
Video: Betamax, VHS, DVD, dan format-format pada masa depan
Selama
sejarahnya, kamera film juga telah digunakan untuk membuat pornografi,
dan dengan munculnya perekam kaset video rumahan, industri film porno
pun mengalami perkembangan besar-besaran dan melahirkan bintang-bintang
"film dewasa" seperti Ginger Lynn, Christy Canyon, dan Traci Lords
(belakangan diketahui usianya di bawah usia legal, yaitu 18 tahun, pada
saat membuat sebagian besar dari film-filmnya). Orang kini dapat
menonton film porno dengan leluasa dalam privasi rumahnya sendiri,
ditambah dengan pilihan yang lebih banyak untuk memuaskan fantasi dan
fetishnya.
Ditambah dengan hadirnya kamera video yang murah, orang
kini mempunyai sarana untuk membuat filmnya sendiri, untuk dinikmati
sendiri atau bahkan untuk dijual dan memperoleh keuntungan.
Ada
yang berpendapat bahwa Sony Betamax kalah dalam perang format dari VHS
(dalam menjadi sistem rekam/tonton video di rumah) karena industri video
film biru memilih VHS ketimbang sistem Sony yang secara teknis lebih
unggul. Upaya-upaya inovasi lainnya muncul dalam bentuk video
interaktif yang memungkinkan pengguna memilih variabel-variabel seperti
sudut kamera berganda, penutup berganda (mis. "Devil in the Flesh",
1999), dan isi DVD untuk komputer saja.
Para produsen
film erotik diramalkan akan memainkan peranan penting dalam menentukan
standar DVD yang akan dating. Kelengkapan (outfit) yang besar cenderung
mendukung Cakram cahaya biru yang memiliki kapasitas tinggi, sementara
kelengkapan yang kecil umumnya lebih mendukung HD-DVD yang tidak begitu
mahal. Menurut sebuah artikel Reuter 2004 "Industri bermilyar-milyar
dolar ini menerbitkan sekitar 11.000 judul dalam bentuk DVD setiap
tahunnya, memberikannya kekuatan yang sangat besar untuk memengaruhi
pertempuran antara kedua kelompok studio dan perusahaan teknologi yang
saling bersaing untuk menetapkan standar untuk generasi berikutnya.
Manipulasi foto dan pornografi yang dihasilkan oleh komputer
Sejumlah
pornografi dihasilkan melalui manipulasi digital dalam program-program
editor gambar seperti Adobe Photoshop. Praktik ini dilakukan dengan
membuat perubahan-perubahan kecil terhadap foto-foto untuk memperbiaki
penampilan para modelnya, seperti misalnya menyingkirkan cacat pada
kulit, memperbaiki cahaya dan kontras fotonya, hingga
perubahan-perubahan besar dalam bentuk membuat photomorph dari
makhluk-makhluk yang tidak pernah ada seperti misalnya gadis kucing
atau gambar-gambar dari para selebriti yang bahkan mungkin tidak pernah
memberikan persetujuannya untuk ditampilkan menjadi film porno.
Manipulasi
digital membutuhkan foto-foto sumber, tetapi sejumlah pornografi
dihasilkan tanpa aktor manusia sama sekali. Gagasan tentang pornografi
yang sepenuhnya dihasilkan oleh komputer sudah dipikirkan sejak dini
sebagai salah satu daerah aplikasi yang paling jelas untuk grafik
komputer dan pembuatan gambar tiga dimensi.
Pembuatan
gambar-gambar lewat komputer yang sangat realistik menciptakan
dilema-dilema etika baru. Ketika gambar-gambar khayal tentang penyiksaan
atau pemerkosaan disebarkan secara luas, para penegak hukum menghadapi
kesulitan-kesulitan tambahan untuk menuntut gambar-gambar otentik yang
menampilkan perbuatan kriminal, karena kemungkinan gambar-gambar itu
hanyalah gambar sintetik. Keberadaan foto-foto porno palsu dari para
selebriti memperlihatkan kemungkinan untuk menggunakan gambar-gambar
palsu untuk melakukan pemerasan atau mempermalukan siapapun yang difoto
atau difilmkan, meskipun ketika kasus-kasus itu menjadi semakin lazim,
pengaruhnya kemungkinan akan berkurang. Akhirnya, generasi
gambar-gambar yang sama sekali bersifat sintetik, yang tidak merekam
peristiwa-peristiwa yang sesungguhnya, menantang kritik-kritik
konvensional terhadap pornografi.
Hingga akhir 1990-an
pornografi yang dihasilkan melalui manipulasi digital belum dapat
dihasilkan dengan murah. Pada awal 2000-an kegiatan ini semakin
berkembang, ketika perangkat lunak untuk pembuatan model dan animasi
semakin maju dan menghasilkan kemampuan-kemampuan yang semakin tinggi
pada komputer. Pada tahun 2004, pornografi yang dihasilkan lewat
komputer gambarnya melibatkan anak-anak dan hubungan seks dengan tokoh
fiksi seperti misalnya Lara Croft sudah dihasilkan pada tingkat yang
terbatas. Terbitan Playboy pada Oktober 2004 menampilkan foto-foto
telanjang dada dari tokoh permainan video BloodRayne.
Internet
Dengan
munculnya internet, pornografi pun semakin mudah didapat. Sebagian
dari pengusaha wiraswasta internet yang paling berhasil adalah mereka
yang mengoperasikan situs-situs porno di internet. Demikian pula
foto-foto konvensional ataupun video porno, sebagian situs hiburan
permainan video "interaktif". Karena sifatnya internasional, internet
memberikan sarana yang mudah kepada konsumen yang tinggal di
negara-negara di mana keberadaan pornografi dilarang sama sekali oleh
hukum, atau setidak-tidaknya mereka yang tidak perlu memperlihatkan
bukti usia, dapat dengan mudah mendapatkan bahan-bahan seperti itu dari
negara-negara lain di mana pornografi legal atau tidak mengakibatkan
tuntutan hukum. Lihat pornografi internet.
Biaya yang
murah dalam penggandaan dan penyebaran data digital meningkatkan
terbentuknya kalangan pribadi orang-orang yang tukar-menukar pornografi.
Dengan munculnya aplikasi berbagi file peer-to-peer seperti
Kazaa, tukar-menukar pornografi telah mencapai rekor yang baru.
Pornografi gratis tersedia secara besar-besaran dari para pengguna
lainnya dan tidak lagi terbatas pada kelompok-kelompok pribadi.
Pornografi gratis dalam jumlah besar di internet juga disebarkan dengan
tujuan-tujuan pemasaran, untuk menggalakkan para pelanggan yang
membeli program bayaran.
Sejak akhir tahun 1990-an, "porno dari masyarakat untuk
masyarakat" tampaknya telah menjadi kecenderungan baru. Kamera digital
yang murah, perangkat lunak yang kian berdaya dan mudah digunakan,
serta akses yang mudah ke sumber-sumber bahan porno telah memungkinkan
pribadi-pribadi untuk membuat dan menyebarkan bahan-bahan porno yang
dibuat sendiri atau dimodifikasi dengan biaya yang sangat murah dan
bahkan gratis.
Di internet, pornografi kadang-kadang dirujuk seagai pr0n yaitu plesetan dari p0rn — porno
yang ditulis dengan angka nol. Salah satu teori tentang asal-usul ejaan
ini ialah bahwa ini adalah siasat yang digunakan untuk mengelakkan
penyaring teks dalam program-program pesan pendek atau ruang obrol.
Menurut Google, setiap hari terjadi 68 juta pencarian dengan menggunakan kata "porno" atau variasinya.
Status
hukum pornografi sangat berbeda-beda. Kebanyakan negara mengizinkan
paling kurang salah satu bentuk pornografi. Di beberapa negara,
pornografi ringan dianggap tidak terlalu mengganggu hingga dapat dijual
di toko-toko umum atau disajikan di televisi. Sebaliknya, pornografi
berat biasanya diatur ketat. Pornografi anak dianggap melanggar hukum
di kebanyakan negara, dan pada umumnya negara-negara mempunyai
pembatasan menyangkut pornografi yang melibatkan kekerasan atau
binatang.
Sebagian orang, termasuk produser pornografi
Larry Flynt dan penulis Salman Rushdie, mengatakan bahwa pornografi itu
penting bagi kebebasan dan bahwa suatu masyarakat yang bebas dan
beradab harus dinilai dari seberapa jauh mereka bersedia menerima
pornografi.
Kebanyakan negara berusaha membatasi akses
anak-anak di bawah umur terhadap bahan-bahan porno berat, misalnya
dengan membatasi ketersediaannya hanya pada toko buku dewasa, hanya
melalui pesanan lewat pos, lewat saluran-saluran televisi yang dapat
dibatasi orang tua, dll. Biasanya toko-toko porno membatasi usia
orang-orang yang masuk ke situ, atau kadang-kadang barang-barang yang
disajikan ditutupi sebagian atau sama sekali tidak terpampang. Yang
lebih lazim lagi, penyebaran pornografi kepada anak-anak di bawah umur
dianggap melanggar hukum. Namun banyak dari usaha-usaha ini ternyata
tidak mampu membatasi ketersediaan pornografi karena akses yang cukup
terbuka terhadap pornografi internet.
Pornografi dan hukum di berbagai negara di dunia
Pornografi di sejumlah negara lain
- Amerika Serikat: Bahan-bahan porno berat legal pada tingkat Federal kecuali bila memenuhi uji Miller tentang ketidakpantasan, yang sangat jarang. Pornografi anak yang menyajikan gambaran tentang anak-anak yang benar-benar terlibat dalam tindakan-tindakan seks atau yang berpose dalam penampilan yang porno adalah kejahatan. Tuntutan terhadap pornografi maupun toleransinya sangat berbeda-beda dari satu negara bagian ke negara bagian lainnya dan dari kota ke kota. Materi-materi/tindakan-tindakan tertentu dikeluarkan sendiri dari bahan porno biasa. Bahan-bahan porno tidak boleh diberikan kepada orang yang berusia kurang dari 18 tahun atau di beberapa daerah, 21 tahun. Beberapa upaya untuk membatasi pornografi di internet telah dibatalkan oleh pengadilan.
- Australia: Peraturan diperketat di bawah pemerintahan John Howard, namun pornografi masih cukup mudah diperoleh. Lihat Sensor di Australia. Bahan-bahan porno dapat dibeli dan disewa di Wilayah Utara dan ACT, dan tidak boleh mengandung kekerasan, menyalahgunakan anak atau menampilkan gambaran yang merendahkan martabat. Berbagai negara bagian mempunyai undang-undang tentang pornografi, tetapi dengan catatan bahwa ada banyak toko dewasa di masing-masing negara bagian dan wilayah yang boleh menjual atau menyewakan bahan-bahan yang bersifat porno. Secara teknis menjual bahan-bahan porno illegal di Queensland, tetapi memilikinya tidak dianggap ilegal.
- Austria: Bahan-bahan yang "membahayakan remaja " atau bahan-bahan yang merendahkan martabat manusia tidak boleh dipamerkan atau dijual kepada orang-orang yang berusia kurang dari 18 tahun. Telanjang tidak dianggap termasuk bahan seperti ini.
- Belanda: Undang-undang yang sangat liberal. Dijual secara terbuka di tempat-tempat penjualan koran dan majalah. Bestiality dinyatakan ilegal setelah dikeluarkannya undang-undang kesejahteraan binatang yang baru.
- Brasil: Pornografi anak adalah kejahatan. Pornografi biasa (tidak termasuk hubungan seksual dengan binatang) legal. Para aktor laki-laki di film-film lokal harus mengenakan kondom dalam adegan-adegan penetrasi. Semua pemain harus berusia minimum 18 tahun. Bila dijual di tempat-tempat umum, majalah dan sampul DVD yang menampilkan alat kelamin harus disembunyikan dari pemandangan umum. Bahan pornografi manapun hanya boleh dijual kepada orang yang berusia minimal 18 tahun.
- Britania Raya: Bahan-bahan porno berat dilarang hingga 1999, ketika kesulitan-kesulitan halangan perdagangan sehubungan dengan keanggotaan Komunitas Eropa menjamin arus yang relatif bebas dari barang-barang seperti itu untuk kebutuhan pribadi saja. Video R18 hanya tersedia dalam toko-toko seks yang mempunyai izin khusus, tetapi majalah-majalah porno berat tersedia di penjual-penjual suratkabar dan majalah di beberapa tempat. Pornografi dalam bentuk tulisan saja tidak pernah dituntut sejak pengadilan Inside Linda Lovelace pada 1976. Departemen Dalam Negeri berencana untuk memperkenalkan undang-undang yang melarang pornografi dengan kekerasan.
- Bulgaria: Bahan porno berat "tidak dianjurkan" untuk diedarkan kepada orang-orang yang berusia di bawah 18 tahun. Bahan porno ringan jarang disensor, bahkan oleh stasiun-stasiun TV pemerintah. Majalah-majalah dan koran-koran porno semakin banyak beredar sejak jatuhnya komunisme pada awal 1990-an. Karena ekonomi yang tidak stabil, pada akhir 1990-an hanya segelintir penerbit yang bertahan.
- Denmark: Larangan terhadap literatur porno dicabut pada 1966. Pada 1969 Denmark menjadi negara pertama di dunia yang melegalisasikan porno berat.
- Jerman: Pornografi anak dilarang. Meskipun hukum mendefinisikan anak sebagai orang yang berusia di bawah 14 tahun, bahan porno tidak boleh melibatkan orang yang berusia di bawah umur 18 tahun. Pornografi berat (yang terkait dengan kekerasan dan binatang) tidak boleh dibuat atau didistribusikan; pemilikannya diizinkan. Porno berat dibatasi kepada pembeli berusia 18 tahun atau lebih. Bila sebuah toko bisa dimasuki anak kecil, bahannya tidak boleh dipampangkan dan hanya boleh dijual dengan diam-diam dan dengan permintaan khusus. Izin orang tua khusus dibutuhkan untuk memperlhiatkan materi porno berat kepada anak-anak mereka dengan tujuan pendidikan. Hukum mendefinisikan pornografi sebagai porno berat, jadi segala sesuatu yang lainnya tidak dibatasi.
- Hong Kong: Ilegal bila dijual atau diperlihatkan to anak-anak under 18 of umur, atau bila dipamerkan kepada umum (kecuali dalam tempat terbatas dan hanya terlihat di dalam "sebuah galeri seni atau museum yang bonafide"), atau bila diterbitkan tanpa sepenuhnya dibungkus tanpa peringatan yang "dengan mudah kelihatan" yang menyatakan bahwa bahan yang terkandung mungkin bisa membuat orang tersinggung dan tidak boleh diberikan kepada mereka yang di bawah umur.
- Hongaria: Ilegal bila dijual atau diperlihatkan to anak-anak under 18 of umur. Mempertontonkan alat kelamin pada sampul majalah dilarang kecuali bila dikaburkan.
- Irlandia: Ilegal hingga pertengahan tahun 1990-an.
- India: Pornografi ilegal dan mendapatkan sanksi hukuman. Namun, penegakan hukum sangat lemah dan bahan-bahan porno mudah tersedia.
- Israel: Ilegal untuk orang-orang berusia di bawah 18 tahun, meskipun hukum jarang diberlakukan. Pornografi dalam segala bentuknya dapat ditemukan di tempat-tempat penyewaan video (termasuk mesin penjual video). Ada toko-toko Israel yang khusus menjual pornografi, serta sejumlah perusahaan yang memproduksi porno Israel. Karena pornografi anak hampir-hampir tidak mendapatkan perhatian masyarakat ataupun pemerintah masalah ini dapat dikatakan sebagai bentuk porno satu-satunya yang ilegal. Satuan polisi Israel untuk kejahatan komputer mengambil langkah-langkah ekstrem terhadap hal itu, termasuk penggunaan pengawasan internet dan pembobolan sistem.
- Jepang: Seperti di Eropa, foto telanjang biasa ditampilkan dalam media umum. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, dilarang keras memperlihatkan rambut kemaluan ataupun alat kelamin orang dewasa. Gambar-gambar rambut kemaluan pada majalah-majalah impor biasanya akan dirobek, dan bahkan video-video yang paling eksplisit pun tidak akan memperlihatkannya. Sejak sekitar 1991, para penerbit buku foto mulai menantang larangan ini sehingga rambut kemaluan kini cukup diterima umum. Gambar-gambar dari jarak dekat (close-up) terhadap alat kelamin tetap dilarang. Pada 1999, pemerintah memberlakukan undang-undang yang melarang foto-foto dan video anak-anak yang telanjang, yang sebelumnya cukup biasa ditampilkan di media umum. Manga dan anime pada umumnya tetap tidak diatur, meskipun penerbit-penerbit besar cenderung melakukan sensor diri untuk menghindari lobi kelompok-kelompok orang tua.
- Kanada: Undang-undang berbeda-beda dari provinsi ke provinsi, namun penjualan kepada orang berusia di bawah 18 tahun (batas usia berbeda-beda menurut provinsi) umumnya dilarang. Kebanyakan bahan dijual di toko-toko dewasa, meskipun tidak ada undang-undang spesifik yang mengatur distribusinya. Bea cukai Kanada diberikan wewenang untuk menghentikan pemasukan bahan-bahan yang dilarang menurut undang-undang ketidakpantasan; banyak toko buku homoseksual dan lesbian menuntut bahwa peraturan ini diberlakukan secara diskriminatif terhadap barang-barang porno untuk seks sejenis. Beberapa stasiun TV juga telah menyiarkan film-film porno ringan setelah lewat tengah malam. Pornografi anak ilegal, meskipun sebuah keputusan Mahkamah Agung Kanada yang kontroversial baru-baru ini tentang hak privasi sangat memengaruhi usaha pemerintah untuk melacak dan menyitanya. Lihat pula Sensor di Kanada.
- Kolombia: Pornografi anak dilarang di bawah konstitusi baru. Pemasarannya diatur dengan ketat. Kebanyakan bahan dijual di pasar gelap. Bogota mempunyai sekurang-kurangnya 300 tempat di mana pornografi (porno berat) dapat diperoleh secara legal.
- Malaysia: Ilegal, namun penegakan hukum sangat lemah.
- Meksiko: Ilegal bila dijual atau diperlihatkan kepada anak-anak di bawah usia 18, namun penegakan hukum lemah.
- Norwegia: Bahan-bahan porno berat sudah lama secara de jure ilegal, tetapi pada praktiknya legal, artinya, ilegal untuk membuat, mendistribusikan dan menjual, tetapi legal untuk memilikinya. Orang dapat membelinya misalnya di luar negeri, lewat internet, atau melalui TV satelit. Ada juga sejumlah toko porno yang ilegal, khususnya kota-kota yang lebih besar. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hukum, para editor majalah-majalah, saluran TV domestik dan TV kabel erotik mengaburkan organ-organ seksual yang melakukan aktivitas biasanya dengan menggunakan segi empat hitam, dll. Tetapi, setelah Mahkamah Agung pada 7 Desember 2005 secara bulat membebaskan seorang bekas editor majalah karena menerbitkan porno berat yang tidak ditutupi pada 2002, dipahami bahwa porno berat tercetak tidak lagi ilegal, dan diharapkan bahwa majalah-majalah porno akan dapat dijual secara terbuka di toko-toko umum. Belum jelas apakah keputusan Mahkamah Agung akan memengaruhi film atau TV. (Namun perlu dicatat bahwa menggambarkan kegiatan-kegiatan seksual yang melibatkan anak-anak, binatang, nekrofilia, pemerkosaan, atau dengan menggunakan kekerasan tetap ilegal.)
- Prancis: Pornografi yang sangat penuh kekerasan atau sangat grafis (sangat jelas) diberi peringkat X, dan hanya boleh diperlihatkan di bioskop-bioskop tertentu. Bahan-bahan ini tidak boleh dipampangkan kepada anak-anak. Pornografi dikenai pajak khusus (33% untuk film-film peringkat X, 50% untuk pelayanan porno online). Sistem peringkatnya kontroversial; misalnya, pada 2000, film Baise-moi yang secara seksual eksplisit dan penuh kekerasan mula-mula diberi peringkat hanya "terbatas" oleh pemerintah Prancis, tetapi klasifikasi ini dibatalkan oleh keputusan Conseil d'État (Dewan Negara) berdasarkan tuntutan yang diajukan oleh perhimpunan-perhimpunan yang mendukung agama Kristen dan nilai-nilai keluarga.
- RRC: Baru-baru ini melegalkannya, majalah-majalah dewasa dijual kepada umum, meskipun isi aturannya secara spesifik tidak diketahui.
- Rusia: Produksi dan distribusi secara eksplisit dilarang, tetapi Duma negara bagian telah berkali-kali gagal untuk mengesahkan undang-undang yang mengatur bahan-bahan porno, sehingga status dari kebanyakan materi tidak jelas. De jure semua pornografi diizinkan (termasuk porno anak-anak), tetapi de facto ada sejumlah batasan tentang di mana bahan-bahan itu dapat dijual. Hubungan seksual dengan binatang dan pornografi anak-anak de facto dilarang. Majalah-majalah erotik dijual secara terbuka, biasanya tidak menampilkan puting susu dan daerah rambut kemaluan di sampulnya. Kebanyakan materi difilmkan di Saint-Petersburg; di sana hukum mendefinisikan pornografi sebagai materi-materi termasuk pemerkosaan, bestiality, nekrofilia atau pornografi anak, sehingga semua bahan lainnya tergolong erotika legal.
- Singapura: Ilegal, termasuk penerbitan ringan seperti Playboy.
- Slovenia: Ilegal bila dijual atau diperlihatkan kepada anak-anak yang berumur kurang dari 18 tahun. Mempertontonkan alat kelamin pada sampul majalah dilarang kecuali bila dikaburkan.
- Swedia: Bahan yang melibatkan binatang de-facto legal tetapi dikenai undang-undang kesejahteraan binatang. Boleh ditonton oleh mereka yang berusia minimal 18 tahun, tidak ada batas untuk majalah. Orang berusia di bawah 18 tahun dilarang berperan dalam film-film buatan Swedia.
- Swiss: Legal, dikenai sejumlah perkecualian: penjualan atau memperlihatkan kepada orang-orang berusia di bawah 16 tahun atau kepada penonton yang tidak menyetujuinya dapat dikenai hukuman denda atau penjara hingga tiga tahun. Hukuman yang sama dapat dikenakan untuk pemilikan, penjualan, impor, dll. terhadap materi pornografi anak, bestiality, pengeluaran hajat atau tindakan-tindakan kekerasan. Ada perkecualian untuk pornografi apabila mengandung nilai-nilai budaya atau ilmiah. Lihat Ayat 197 Undang-undang Pidana.
- Taiwan: Ilegal bila dijual atau diperlihatkan kepada anak-anak di bawah usia 18 tahun. Memampangkan alat kelamin pada sampul majalah dilarang kecuali bila dikaburkan.
- Turki: menjual kepada anak-anak di bawah 18 tahun ilegal.
- Vietnam: Ilegal. Penegakan hukum ketat. Menurut undang-undang, pornografi merusakkan nilai-nilai standar Vietnam.
- Yunani: Majalah-majalah ringan, kalender, dan kartu permainan dijual secara terbuka di kios-kios tepi jalan dan di toko-toko wisata. Pornografi yang ekstrem atau sangat jelas umumnya dibatasi hanya dijual di toko-toko dewasa. Kini kebanyakan kios di Athena memampangkan majalah-majalah dan DVD porno berat.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar