Artikel Terkini

30 Desember 2013

Peta Piri Reis

Peta Dunia yang dipakai di masa Kerajaan Ottoman Turki, Sultan Mahmud IV (1648-1687).

"Kitabi bahriye"

Peta ini milik seorang berkebangsaan Arab; Piri Reis bin Haji Muhammed (Ra'is al-Bahr Piri ibn Muhammad) tahun 1555. 



Peta Piri Reis ini setebal 814 halaman.

Setiap bagian dibuat dengan sangat detail dan sangat halus dalam menggambarkan sebuah obyek. Sungguh luar biasa, bahwa pengetahuan yang dimiliki sang maestro ini sangatlah tergolong canggih, kalau bukan karena didasari intelektual yang cukup, tentulah tidak akan mampu membuat peta yang seperti ini. Kemampuan Matematis & Astronomi sangat diperlukan guna mendesignnya sedemikian rupa, bahkan diperlukan pula keahlian/kemampuan menggambar sebuah obyek yang sangat akurat pasti diperlukan untuk hal tersebut. Tentulah kita akan menilai bahwa hasil karya yang seperti ini sebuah Maha Karya yang tiada bandingannya pada masa itu.

Mari kita lihat beberapa lembar peta yang terdapat dalam "Book on Navigation" karya Piri Reis ini.



Benua di bagian Kutub selatan terlihat sangat besar, berbeda dengan bentuk benua itu (Antartika) pada masa sekarang, sangat jauh lebih kecil. Coba anda bandingkan dengan bentuk benua  Antartika yang diambil melalui pencitraan satelit ini.





Dari perbandingan gambar peta tersebut (masa lalu dengan masa sekarang) tentulah banyak teori yang mengatakan bahwa benua tersebut pecah berkeping-keping menjadi pulau2 kecil, Apa yg menyebabkan benua tersebut pecah? Meteor? Asteroid yang pernah menghantam bumi? kapan? Bukankah Piri Reis telah lengkap memasukkan wilayah-wilayah, baik itu benua maupun pulau-pulau dalam satu rangkaian peta yang sempurna? Lantas pecahan benua Selatan tersebut menjadi rangkaian baru yang seperti apa? Inilah Misteri yang harus dipecahkan. Jawaban sederhana tentulah hanya satu kata; "TENGGELAM"....tapi oleh apa ???

Ada juga beberapa teori yang mengatakan bahwa benua Australia merupakan pecahan dari benua Asia. Uffss....sepertinya teori ini tidak berlaku bila kita melihat kembali apa yang ada dalam peta Piri Reis ini; ...benua Australia tidak ada/belum terbentuk sama sekali, sedangkan benua Asia telah tercantum dengan baik dalam peta ini. Bila mengatakan Piri Reis salah dalam membuat peta, pastilah yang salah adalah teori orang-orang ini, sebab bagaimana mungkin Australia melampaui kepulauan Indonesia? Mustahil terjadi. 

Kalo saya melihat peta Piri Reis ini, tentu saya hanya dapat meyakini, bahwa Australia merupakan patahan dari benua Selatan yang besar itu, yang kemudian sebagian besarnya tenggelam hingga kini, dan sebagiannya pecah berkeping-keping menjadi pulau-pulau kecil yang menyebar ke berbagai arah. Dan kepulauan Nusantara kita merupakan pergeseran dari patahan benua yang tenggelam itu, namun bukan bagian darinya. Coba anda perhatikan gambar yang berikut ini (saya foto melalui satelit Google Earth) anda bisa perhatikan goresan-goresan pergeseran kerak bumi, namun ada yang aneh pada lipatan lempeng bumi di dasar samudera Hindia dekat Australia, silahkan anda sendiri yang memberikan hipotesanya seperti apa.


Mari kita lihat kembali peta Piri Reis ini;





 Nah, itulah salah satu misteri yang hingga kini masih belum ditemukan jawabannya.

Bukan perkara kecil pula dalam membuat peta ini menjadi sedemikian hebatnya, tapi juga Piri Reis membuat Kompas (Penunjuk Arah) sebagai 'navigasi' dalam pembuatan petanya itu. Kompas navigasinya betul-betul rumit & berkesan 'njelimet'. Kelihatannya diperlukan sekali pengetahuan yang sangat cerdas guna membentuk pola & design sebuah dunia menjadi sebuat peta. Benar-benar ilmu pengetahuannya saat itu sangat maju, sekaligus daya nalar maupun daya pikir dibutuhkan guna membantu terrealisasinya maha karya tersebut. Bukan hanya sekedar pengalaman berlayar saja, bukan pula sekedar julukan pelaut yang tangguh, tapi juga pemahaman akan navigasi yang membutuhkan ilmu Astronomi (perbintangan) adalah pengetahuan penting dalam mengetahui seluk beluk dunia dan seisinya, plus ilmu matematika sebagai alat kalkulasi dari data-data yang diperoleh di lapangan/dilautan luas, yang kemudian implementasikannya ke atas sebuah kertas.

Berikut ini gambar Kompas Navigasi yang diciptakannya sebagai alat ukur pembuatan petanya tersebut. Sangat detail, sangat rumit, dan sangat membingungkan saya...hee hee hee.

Bukan cuma itu, bahkan detail gambar dibuat sangat halus & jelas sekali hingga hal-hal yang kecilpun ikut dilukis dalam kompas ini. Kisah-kisah perjalanan bangsa Arab inipun ikut digambarkan dengan jelas, seperti relief-relief pada candi-candi layaknya. Yang menakjubkan adalah, dengan mata pena seperti apa sang Maestro mampu membuat detail gambar yang sangat halus pada sebuah kertas di masa lalu? Wow, canggih juga ya pena yang digunakan saat itu? Perhatikan gambar-gambar yang saya beri lingkaran! detail halus juga hampir semuanya termuat dalam lingkaran kompas ini yang sekilas nampak hanya seperti bulatan-bulatan semata, namun berkisah banyak soal kehidupan mereka pada masa-masa sebelumnya (1510-1555).


 Nah, demikianlah beberapa lembar yang saya ambil dari "Book on Navigation" maha karya Piri Reis yang terkenal itu. Bila ingin mendownload seluruh isi asli peta Piri Reis ini, anda dapat mendownloadnya di sini.

Tidak ada komentar:


arsitekartikelblog directoryindonesian palm oilpalm oil investment

KOMENTAR MY DIARY BLOG

http://cam-chat.cbox.ws/