Artikel Terkini

02 September 2014

Mustika, Benda Khusus di Alam Gaib

Benda-benda tertentu yang digolongkan sebagai Mustika, adalah benda-benda gaib asli dan alami yang secara fisik tidak boleh diasah, diubah atau dimodifikasi bentuknya, karena bila itu dilakukan maka (dikhawatirkan) kegaiban dari benda itu akan hilang atau luntur. Sebuah batu yang tergolong mustika, misalnya batu anti cukur, tidak boleh diasah untuk diperkecil bentuknya dan tidak boleh digosok walaupun maksudnya supaya lebih mengkilat. Bila itu sampai dilakukan, dikhawatirkan kemampuan batu itu untuk menjadikan anti cukur menjadi luntur (tidak anti cukur lagi).

Yang tergolong sebagai mustika adalah benda-benda yang dapat diketahui nilai kegaibannya (seringkali harus secara kebatinan) dan kegaibannya kuat, dan fisik bendanya terbentuk asli dari alam, bukan dibentuk oleh manusia dan isi gaibnya bukan gaib "isian".

Mustika adalah benda-benda yang sarat dengan muatan gaib, karena itu secara alami benda-benda mustika lebih banyak berada di alam gaib daripada di alam nyata manusia. Kegaiban itulah yang menjadikannya sebuah mustika, yang berbeda dengan benda-benda serupa di dunia manusia. Walaupun benda-benda mustika ini ada yang ditemukan di alam nyata, tetapi lebih banyak lagi yang diperoleh dari alam gaib.

Benda mustika yang terbaik kegaibannya adalah yang diperoleh dari alam gaib. Mustika dari alam gaib ini lebih banyak yang diperoleh dari hasil penarikan gaib. Tetapi ada juga mustika dari alam gaib ini yang diperoleh tanpa disengaja, misalnya ada mustika yang datang sendiri atau menampakkan diri kepada seseorang untuk diambilnya, karena merasa cocok atau sudah waktunya benda itu mengikut kepada seseorang.

Selain yang diperoleh dari alam gaib, ada juga mustika yang diperoleh dari alam nyata (alam manusia), karena di alam manusia pun banyak benda-benda yang serupa dengan benda-benda mustika di alam gaib. Tetapi mustika dari alam manusia ini kualitas kegaibannya adalah kelas 2. Yang terbaik adalah mustika yang didapat dari alam gaib, yang hasil penarikannya sempurna.

Mustika dari alam gaib, yang didapat dari hasil penarikan gaib, akan benar menjadi mustika dengan syarat hasil penarikannya sempurna (kalau tidak sempurna maka kegaibannya sulit untuk dapat ditunjukkan). Biasanya proses penarikan dari alam gaib dilakukan dalam 2 tahapan. Tahap pertama adalah menarik dan menghadirkan benda gaibnya ke alam nyata. Tahap ke 2 adalah proses menyempurnakan kegaiban benda gaib tersebut supaya 'mapan' di tempatnya dan berfungsi dengan semestinya.

Cara yang umum dilakukan orang dalam proses penarikan gaib adalah dengan menggunakan jasa khodam gaib tertentu untuk menghadirkan benda gaibnya ke dunia manusia. Dengan cara ini biasanya akan terjadi "pemaksaan", yaitu dengan kekuatan gaibnya yang lebih besar khodam tersebut memaksa benda gaibnya untuk wujud di dunia manusia. Yang sering terjadi kemudian, walaupun bendanya berhasil mewujud, tetapi tidak dengan kegaibannya, sehingga terpaksa harus disempurnakan lagi kegaibannya. Itu juga kalau si manusia penariknya bisa menyempurnakan kegaibannya.

Pada banyak kasus penarikan gaib, benda gaibnya malah kosong, khodamnya tidak ikut serta di dalam benda gaibnya. Bila itu terjadi, maka khodamnya harus dipanggil lagi untuk kembali tinggal di dalam bendanya. Tetapi walaupun kemudian khodamnya sudah kembali, biasanya kegaiban benda itu sulit sekali untuk disempurnakan.

Dalam kasus di atas, jika khodamnya tidak dipanggil kembali untuk tinggal di dalam bendanya, berarti bendanya dibiarkan kosong. Walaupun bendanya kosong tidak berpenghuni gaib, tetapi benda tersebut masih menyisakan energi bekas kehidupan sosok gaib sebelumnya. Sisa energi itulah biasanya yang mengundang sosok gaib lain untuk tinggal di dalam benda tersebut.

Karena kondisinya kosong tidak berpenghuni gaib, jika bendanya tidak dipagari, maka biasanya akan ada sosok halus lain yang kemudian masuk dan tinggal di dalam benda tersebut. Dengan demikian sosok gaib yang kemudian menjadi khodam benda tersebut bukanlah khodam aslinya. Umumnya yang kemudian masuk dan tinggal di dalam bendanya adalah bangsa jin kelas rendah, kuntilanak atau gondoruwo. Karena itu terhadap benda-benda hasil penarikan gaib kita harus waspada terhadap sosok gaib yang berdiam di dalam bendanya, jangan sampai benda itu berisi sosok gaib yang berenergi negatif dan berwatak jelek.

Cara yang terbaik dalam melakukan penarikan gaib adalah dengan mengsugesti khodam benda gaibnya sendiri untuk mewujudkan bendanya (dengan amalan gaib) dan memenuhi sesajinya sesuai persyaratan khodam benda gaibnya. Jika ini dilakukan, biasanya benda gaibnya akan mewujud dengan kegaiban yang sempurna.

Seringkali orang yang akan melakukan penarikan gaib akan berusaha mencari benda-benda gaib tersebut sampai ke tempat-tempat yang jauh sekali jaraknya dari tempat tinggalnya. Memang ada benda-benda gaib tertentu yang jarang sekali ada, sehingga harus dicari sampai ke tempat-tempat yang jauh, misalnya mustika rante babi, stambul atau bambu petuk. Tetapi untuk benda-benda gaib lain, biasanya ada banyak jumlahnya dan lebih mudah ditemukan.

Contohnya adalah mustika merah delima dan wesi kuning yang banyak dicari orang. Mustika-mustika itu sangat banyak jumlahnya dan tersebar di banyak tempat. Ada yang sendiri-sendiri, tetapi banyak juga yang tinggal mengelompok. Kebanyakan mereka berada di lingkungan permukiman manusia, jarang sekali ada di hutan yang jarang dikunjungi manusia. Mustika wesi kuning sering ditemukan di area yang sama dengan mustika merah delima. Penulis tidak mengetahui penyebabnya mengapa bisa begitu. Mungkin ada keterkaitan sifat antara khodam wesi kuning dengan khodam mustika merah delima.

Memang kalau hanya mengandalkan kemampuan 'melihat' dengan cakra mata ketiga saja seseorang akan sulit untuk mencari benda-benda gaib di alam gaib. Bahkan seringkali walaupun jaraknya dekat dengan tempatnya berada, dia tidak mengetahuinya. Diperlukan kepekaan 'rasa' dan kepekaan batin untuk dapat dengan cepat mengetahui keberadaan benda-benda gaib, termasuk untuk dapat dengan cepat mendeteksi keberadaan mahluk-mahluk halus.

Masing-masing benda gaib atau mahluk halus akan memancarkan suatu rasa energi atau suasana alam tertentu di tempat keberadaannya, apakah suasana teduh, angker / wingit, panas, dsb. Kepekaan rasa batin / spiritual diperlukan untuk mengetahui suasana gaib tersebut. Setelah suasana gaib tersebut didapatkan, ditemukan pada suatu lokasi, barulah diperjelas dengan penggunaan penglihatan batin atau melihat gaib dengan mata ketiga. Bila sudah terbiasa menerapkan kepekaan batin untuk mendeteksi suasana gaib tidak akan sulit, karena polanya bisa diketahui.

Mustika wesi kuning dan mustika merah delima akan memancarkan suasana alam yang teduh dan wingit. Mereka sendiri juga menyukai suasana yang teduh. Bila tempat keberadaannya yang semula teduh kemudian berubah menjadi panas dan gersang pun biasanya mereka akan berpindah tempat, mencari tempat lain yang teduh. Pancaran keteduhan itu akan semakin terasa bila disitu berdiam sekelompok mustika. Tetapi masing-masing benda gaib itu dijaga oleh sesosok mahluk halus, biasanya bangsa jin, yang menjadikan mustika tersebut sebagai jimatnya.

Begitu juga suatu lokasi atau bangunan yang dihuni oleh mahluk halus. Masing-masing mahluk halus itu akan memancarkan suasana gaib tertentu. Bangunan yang dihuni oleh kuntilanak, gondoruwo, bangsa jin beraura pengasihan atau bangsa jin beraura kekerasan, bangsa jin kelas rendah atau bangsa jin kelas atas, bangsa jin golongan putih atau bangsa jin golongan hitam dan abu-abu, masing-masing akan berbeda rasanya.

Dan tergantung pada tingkat kemampuan kepekaan rasa dan kekuatan spiritualnya, seseorang dapat melakukan pendeteksian dari jarak yang cukup jauh, bahkan bisa sampai berkilo-kilo meter atau bahkan ber-ratus-ratus kilometer jauhnya dari tempatnya berada. Tidak perlu pergi mencari-cari sendiri, membuang-buang waktu, tenaga dan ongkos untuk mendatangi tempat-tempat yang jauh. Untuk menariknya pun bisa dilakukan dari jarak jauh, tanpa harus mendatangi lokasinya.

Di alam gaib juga ada banyak mustika yang bentuknya serupa dengan batu mulia dan batu akik di alam nyata manusia, seperti batu berlian, giok, biduri bulan, safir, jamrud, tapak jalak, kendit, dsb. Batu-batu tersebut memberikan tuah seperti batu sejenisnya di alam manusia, tetapi kekuatan tuahnya bisa puluhan atau ratusan kali lipat dibanding batu sejenisnya di alam manusia, karena kegaiban mahluk gaib di dalamnya. Masing-masing batu mempunyai "rasa" sendiri-sendiri, sehingga untuk tempat tinggalnya para mahluk halus akan mencari batu yang sesuai dengan sifatnya masing-masing, sehingga perwatakan mahluk gaib di dalam batu tersebut dan tuah / karisma yang berasal daripadanya akan sesuai dengan sifat dari masing-masing batunya.

Ada beberapa jenis batu mustika dari alam gaib, selain batu mustika merah delima, yang bila dicelupkan ke dalam air, maka airnya akan berubah warna.
Misalnya batu mustika safir biru yang bila dicelupkan ke dalam air, maka airnya akan berubah warna menjadi biru. Kegunaannya untuk pengasihan, menyelaraskan aura tubuh supaya menjadi positif dan untuk pengobatan sakit ringan.
Ada juga batu yang bila dicelupkan ke dalam air, maka airnya akan berubah menjadi 2 warna, 3 warna, atau 5 warna (panca warna).
Ada batu berlian mustika yang bila terkena sinar matahari / lampu akan memantulkan / memancarkan warni-warni cahaya yang indah dan mencolok mata, lebih daripada batu berlian biasa, apalagi bila dicelupkan ke dalam air, maka airnya akan memancarkan cahaya warna-warni yang indah, indah sekali dipandang mata. Kegunaannya untuk menaikkan kharisma dan membersihkan pancaran aura tubuh dan wajah. Hasilnya akan luar biasa sekali bila mustika berlian ini dijadikan susuk di wajah.
Ada juga mustika berupa emas (kebanyakan berbentuk bola-bola kecil atau lonjong seperti telur ayam dan telur angsa)  yang bila berhasil sempurna ditarik ke alam manusia, emas itu akan memancarkan cahaya berwarna kuning yang indah dipandang mata, berbeda dengan emas-emas lain yang kuning biasa saja.

Jenis-jenis mustika seperti disebutkan di atas adalah yang biasa dikenal oleh manusia. Selain yang sudah disebutkan di atas, ada banyak macam mustika di alam gaib yang namanya tidak bisa disebutkan satu per satu. Benda-benda itu juga mempunyai fungsi yang sama dengan benda-benda lain yang sudah dikenal manusia.

Ada juga di alam gaib yang bahkan kekuatan gaib dan tuahnya bisa sampai puluhan atau ratusan kali lipatnya kekuatan gaib mustika merah delima. Sayangnya benda-benda yang kekuatannya tinggi tersebut keberadaannya hanya sedikit sekali dan jarang sekali ditemui oleh manusia, dan mereka sangat selektif dalam menerima seseorang sebagai tuannya, sehingga banyak manusia tidak mengetahuinya dan tidak dapat memilikinya.

Banyak mustika, apapun jenisnya, bila dicari dengan sengaja biasanya tidak akan ditemukan. Tetapi kadangkala ada orang yang beruntung karena menemukannya dengan tidak sengaja. Misalnya ada orang yang beruntung menemukan sebuah mustika wesi kuning tanpa sengaja. Ada yang menemukannya menggantung di pohon jati, ada yang menggantung di pohon pisang, ada juga yang di pohon seri. Semula mereka mengiranya sebagai kepompong biasa. Tetapi setelah dipegang, kepompong itu keras dan berat, tidak lembek. Kemudian kepompong itu diambil dan dibawanya pulang. Beberapa kejadian ajaib pun dialaminya setelah mendapatkan kepompong itu.
----------

1 komentar:

Unknown mengatakan...

permisi,, bila mencari pusaka dan mustika gaib yg bertuah dasyat dan sebenarnya ada disini www.mustikapengasih.blogspot.com, PIN BB : 2B2779DF terimakasih


arsitekartikelblog directoryindonesian palm oilpalm oil investment

KOMENTAR MY DIARY BLOG

http://cam-chat.cbox.ws/