Perbandingan
Di Antara Al Quran dan Bible
Al-Quran Ialah Kalam Allah.
Bible Ialah Tulisan Dan Olahan Manusia.
Al-Quran ialah wahyu dari Allah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad s.a.w. Allah menantang mereka yang meragukan
wahyu-Nya dengan firman-Nya di dalam surah Al-Baqarah 2:23
“Dan jika kamu tetap meragukan Al-Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami, buatlah satu surah yang seumpama Al-Quran
dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar.”
Di dalam Britannica Encyclopedia Intermediate, di
dalam bab ‘Koran’ telah disebutkan: “Yang berkata-kata (di
dalam Al-Quran) ialah Allah dan yang menerima wahyu itu ialah
Muhammad, Rasul pilihan Allah. Umat Islam menyakini Al-Quran
diturunkan oleh Allah dengan perantaraan malaikat Jibril kepada
Rasul-Nya untuk disampaikan kepada bangsa Arab (ketika itu).”
Definisi ini selaras dengan apa yang diyakini oleh orang-orang Islam
selama ini bahwa Al-Quran bukan ciptaan makhluk (Muhammad) tetapi
wahyu Allah sepenuhnya. Ketika ia diturunkan kepada Rasul Muhammad
SAW, Beliau telah mengarahkan sahabat-sahabatnya untuk menulisnya
tidak sembarangan, tanpa ada penambahan/embel2 pada apa yg ditulisnya
itu dan kemudian dibukukan di zaman khalifah Uthman ibn Affan r.a.
Hingga saat ini.
Dr. Gary Miller merupakan seorang sarjana terkemuka
(Minister) dan pakar matematika yang berasal dari Kanada. Pada tahun
1978 beliau berkesempatan untuk membaca Al-Quran dan beliau terkejut
dengan isi Qur'an yang sangat jelas lagi menakjubkan. Beliau kemudian
memeluk Islam dan telah menulis beberapa artikel yang membuktikan
bahwa Al-Quran sebenarnya adalah Kalam Allah.
Di antara aspek yang mengagumkan beliau ialah,
walaupun Al-Quran diturunkan kepada mereka yang hidup di padang
pasir, isinya sangat beragam, termasuk perincian & penjelasan
yang berhubungan dengan masalah laut dan ombak. Dr. Gary
menceritakan kisah seorang ahli pelayaran dari Toronto yang diberikan
terjemahan Al-Quran untuk dibacanya. Setelah membacanya, ahli
pelayaran itu bertanya: “Apakah Muhammad seorang ahli pelayaran?”
Orang itu diberitahu: “Tidak!” “Jika demikian kitab ini
merupakan sesuatu yang kompleks, karena isi Al-Quran ini menjelaskan
hal-hal yang berhubungan dengan lautan, awan dan ombak, begitu
terperinci dan tepat dengan apa yang sebenarnya berlaku saat ini,
sepanjang pengalaman saya, sedangkan dia (Muhammad) seorang yang
senantiasa hidupnya berada di kawasan padang pasir!”
Ini membuktikan Al-Quran bukan karangan manusia
tetapi wahyu dari Allah.
Sebaliknya, Bible yang ada pada hari ini secara umum
adalah hasil kerja manusia, menurut apa yang menjadi buah pikiran,
olahan dan kehendak manusia (Pengarangnya).
Salah satu organisasi Kristiani terkemuka,
International Bible Society (IBS) yang memiliki banyak pengikutnya di
Amerika dan mempunyai banyak pengikutnya di 100 negara di dunia,
ketika menjawab persoalan yang berkaitan dengan pencetakan kitab
Bible telah berkata: “Sangat banyak orang-orang (maksudnya:
Pengarang) telah menyumbangkan buah pikirannya di dalam penulisan
Bible. Sebenarnya Bible ialah himpunan karangan / tulisan yang
berasal dari kurang lebih 40 orang penyumbang tulisan, 30 orang
penulis untuk kitab Perjanjian Lama dan 10 penulis untuk kitab
Perjanjian baru. Sebagai contoh; bab ‘Psalms’ memiliki banyak
sekali karangan kisah, yang terkenal dari kalangan mereka ialah Nabi
Daud. Kisah-kisah karangan lainnya ialah Nabi Musa, Asaph, seorang
yang dikenal sebagai Ethan dan anak-anak lelaki Korah.”
Perlu diingat bahwa pengarang kisah ini dikenal
sebagai ‘authors.’ ‘Author’ berdasarkan pada ‘The Oxford
Dictionary of Current English’ berarti: “writer of book, article
etc; originator of idea, etc.” Itu artinya, mereka tidak hanya
menulis, mereka juga menentukan isi, style (gaya bahasa) dan olahan
serta mengeditnya bila diperlukan.
Kisah-kisah yang berkaitan dengan Nabi Isa (Yesus)
di dalam agama Kristian dikenal sebagai ‘Gospel.’ Gospel adalah
sebagian dari isi Bible. Siapakah penulis Gospel yang sebenarnya?
Adakah ia berdasarkan wahyu dari Tuhan?
Net Bible Institute yang berpusat di California,
Amerika menerangkan: “Kisah yang berkaitan dengan kehidupan dan
ajaran Nabi Isa (Yesus) dikenal dengan 'Gospel' dan diketahui melalui
keempat Gospel yang ada pada zaman ini. Siapakah
pengarang-pengarangnya? Mereka ialah Matthew, Mark, Luke dan John.
Merekalah pengarang (authors) Gospel yang sebenarnya.
Salah seorang yang telah mengaku menulis dan mengedit Bible ialah Dr. S. Franklin Logsdon (1907-1987). Beliau merupakan seorang pendeta yang dihormati dan pernah memimpin Gereja Moody Memorial Church di Chicago, Gereja Central Baptist Church di London, Gereja Immanuel Baptist di Michigan dan banyak lagi. Dr. Frank Logsdon adalah salah seorang direktur bagian sebuah penerbitan Bible New American Standard Version (NASV). Beliau mengaku telah mengedit dan membuang banyak ayat-ayat Bible sebelumnya, dalam usaha untuk melahirkan Bible NASV.
Isu yang berkaitan dengan para penulis Bible
sebenarnya tidak hanya dimunculkan oleh orang-orang Islam saja, malah
juga oleh tokoh-tokoh Kristian! Salah seorang dari mereka ialah
Pendeta (Father) John Breck yang pernah memunculkan isu ini di dalam
sebuah halaman web komunitasnya, Christianity.com. Beliau adalah
seorang gurubesar dalam bidang ‘Biblical Interpretation and Ethics’
di St. Sergius Theological Institute di Paris, Perancis .
Al-Quran Tidak Berubah Hingga Hari Ini, Bible telah Berubah dengan berbagai Versi.
Allah memelihara kesucian Al-Quran dan ia tidak akan
ternodai hingga akhir zaman. Allah berfirman di dalam surah Al-Hijr
15:9: “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan
sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
Adrian Brockett di dalam ‘Approaches to the History of the Interpretation of the Quran’ pada halaman 44 telah berkata: “Al-Quran hanya mempunyai satu teks saja dan isinya tidak pernah diubah sejak dari zaman pemerintahan khalifah Islam dahulu. Al-Quran berkembang secara statik (karena isinya tidak berubah).”
Arthur J, Arberry di dalam Pendahuluan buku
Terjemahan Al-Qurannya telah berkata: “Selain dari tanda-tanda
bacaan yang dimasukkan kemudian ke dalam Al–Quran, sebagai metode
untuk memudahkan bacaan, menegaskan bahwa Al-Quran yang diterbitkan
pada abad ke-20 adalah sama seperti yang diterbitkan oleh Khalifah
Uthman 1300 tahun yang lalu.”
Harry Gaylord Dorman di dalam ‘Towards
Understanding Islam’ pada halaman 3 telah berkata: “Kemukjizatan
Al-Quran terletak pada gaya bahasanya yang begitu sempurna lagi
unggul sehingga tidak ada siapapun yang mampu menirunya. Isi
ajarannya, penjelasannya dan pernyataan yang berkaitan dengan masa
depan sangat tepat, lagi menakjubkan dan semua ini tidak mungkin
dapat dilakukan oleh Muhammad yang tidak tahu membaca dan menulis.”
Harry Gaylord Dorman mengagumi Al-Quran karena
ketepatan isi dan pernyataan yang terdapat di dalamnya, sedangkan
Nabi Muhammad tidak tahu membaca dan menulis.
Profesor Laura Veccia Vaglieri di dalam ‘Apologie
de Islamisme’ pada halaman 57-59 telah berkata: “(Salah satu
bukti yang menunjukkan Al-Quran wahyu Tuhan) ialah kemurnian isinya
yang tidak pernah berubah sejak dahulu.”
Bagi Prof. Laura Veccia Vaglieri, isi Al-Quran yang
tidak pernah berubah sejak dahulu, merupakan bukti bahwa Al-Quran
ialah wahyu Tuhan asli. Sebaliknya, Bible senantiasa selalu berubah
dan terus dilakukan perubahan atas kitab ini dan proses tersebut
masih terus berlangsung hingga saat ini.
Terry Watkins telah menetapkan; ada 64,576
kalimat-kalimat Bible telah dibuang dari New International Version
berbanding dengan Bible yang sebelumnya!
Terry Watkins dari Dial-The-Truth Ministries
mengatakan; sebanyak 64,576 kalimat telah dibuang dari Bible New
International Version (NIV) berbanding dengan Bible sebelumnya. Ini
berarti, sebanyak 3% dari kalam Tuhan telah dibuang dan digantikan
dengan kalimat lain.
Majalah Time telah melaporkan tentang kejanggalan itu, yang mana tengah melanda penganut-penganut Kristiani, berkaitan dengan beraneka ragamnya versi Bible yang ada di pasaran pada saat ini.
Majalah Time terbitan 20 April, 1981 pada halaman 62 telah melaporkan: “Kesalahan yang belum pernah dialami selama ini, telah melanda penganut-penganut Kristiani dan membuat heboh pada hari ini, ketika mereka berusaha menentukan versi Bible yang perlu dibaca.” Terry Watkins telah mengatakan, sejak tahun 1880, ada 200 terjemahan Bible yang berbeda telah memasuki pasaran dunia. Dan untuk setiap 6 bulan sekali, satu versi baru di dalam bahasa Inggris akan diterbitkan!
Setiap versi Bible tidak sama soal kalimat dan isinya. Bible Versi New King James Version (NKJV) telah membuang kalimat ‘Lord’ sebanyak 66 kali, kalimat ‘God’ 51 kali dan kalimat ‘Heaven’ 50 kali.
Sebanyak 2,289 kalimat dari bagian Perjanjian Baru
telah dibuang dari Bible King James Version (KJV) untuk melahirkan
Versi NKJV. Secara keseluruhannya, lebih daripada 100,000 perubahan
kalimat telah dibuat di dalam NKJV. Demikian juga yang telah berlaku
pada Bible New International Version (NIV), New American Standard
Version (NASV) dan Revised Standard Version (RSV) .
Ensiklopedia ‘New Advent Catholic Encyclopedia’ secara resmi telah menegaskan bahwa kontoversi yang berkaitan dengan isi Bible telah ada sejak dahulu.
The New Advent Catholic Encyclopedia membenarkan,
bahwa kontroversi yang berhubungan dengan isi Bible telah ada sejak
dulu kala. Di antara bab yang diperdebatkan pada tahap awal dahulu
ialah ‘Epistle to the Hebrews, James, bagian kedua St. Peter,
bagian kedua dan ketiga John, Jude and Apocalypse.’
Kontroversi ini terus berkelanjutan hingga
melahirkan golongan Protestant dengan versi Bible yang berbeda dengan
golongan Katholik.
Tokoh-tokoh Kristiani semakin berani mempersoalkan tentang kesucian Bible-nya, setelah versi demi versi memenuhi pasaran! Di antara mereka ialah David B. Loughran, Pendiri Stewarton Bible School, Stewarton, Scotlandia.
David B. Loughran, Pendiri Stewarton Bible School,
Stewarton, Scotland, lebih mengutamakan masalah ini, perihal
beragamnya versi Bible akhir-akhir ini. Ia telah bertanya: “Versi
yang manakah yang sebenarnya Kalam (Firman) Tuhan?”
Kontroversi yang berkaitan dengan isi Bible menjadi semakin hangat dan memanas, saat berbagai pernyataan seperti yang di bawah ini dikeluarkan oleh tokoh-tokoh Kristian.
Tokoh-tokoh Kristiani dari Fundamental Evangelistic Association telah
mengeluarkan satu statement (fatwa) kepada penganut-penganut
Kristian: “Awas, Bible Versi Modern Berbahaya!”
Berkaitan dengan semua itu, manakah yang akan anda pilih; Al-Quran
yang tidak pernah berubah isinya atau Bible yang beraneka ragam
versinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar